cursor

NAMA


Click here for Myspace Layouts

Selasa, 19 April 2011

karya ilmiah



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Belajar adalah sesuatu yang tidak asing lagi kita dengar. Belajar merupakan proses mendapatkan ilmu,dimana dari ilmu dan pengetahuan yang di dapat,diharapkan terjadinya perubahan tingkah laku dari diri seseorang.Berbicara tentang  belajar artinya berbicara juga tentang mengajar,karena kedua hal  ini sangat berkaitan.
Menurut Kurt Lewin (DR. Wina Sanjaya, MPd. 2009. Hal 195) belajar itu pada dasarnya adalah proses perubahan struktur kognitif. Selanjutnya Lewin juga menekankan akan pentingnya hadiah dan kesuksesan sebagai faktor yang dapat meningkatkan motivasi belajar setiap individu. Menurut Gegne (Winataputra, H. Udin.S. 2005. Hal 2.3) bahwa belajar adalah suatu proses dimana organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Adapun dalam mencapai tujuan belajar kita harus mengetahui terlebih dahulu bahwa sebelum pembelajaran dilaksanakan guru perlu merencanakan pembelajaran secara sistematis. Dalam mempersiapkan pengajaran salah satu hal yang perlu dipehatikan yaitu strategi belajar atau metode. Strategi atau metode sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, karena hal ini akan berdampak pula pada hasil belajar.
Di dalam proses belajar mengajar pengunaan strategi atau metode memiliki peranan yang sangat penting. Dengan pemilihan metode yang tepat akan maka akan tercapailah proses pembelajaran yang maksimal. Kerumitan pada materi yang diajarkan akan terasa lebih mudah diterima oleh peserta didik dengan cara penyampaian yang baik oleh guru. Pengunaan metode dapat divaraiasikan agar peserta didik lebih tertarik dan tidak bosan untuk belajar, artinya dengan penggunaan metode yang menarik akan merangsang perhatian siswa untuk belajar lebih efektif.
Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada prosess berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.(DR. Wina Sanjaya, M.Pd. 2009. Hal 196)
Dari paparan diatas dapat kita simak, tujuan utama pembelajaran melalui strategi pembelajaran inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berfikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar ingin tahu mereka.
Pada kenyataannya masih ada siswa yang mendapatkan kesulitan dalam  menemukan jawabannya sendiri, hal ini masih sering terjadi dalam pendidikan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, dan terdapat kesulitan bagi guru dalam mengimplementasikan SPI, karna SPI merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dianggap baru khususnya di Indonesia.
Kesulitan-kesulitan tersebut diantara lain : pertama, SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses berfikir yang berdasarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya, yaitu proses belajar dan hasil belajar. Selama ini guru terbiasa dengan pola pembelajaran sebagai proses menyampaikan informasi yang lebih menekankan kepada hasil belajar.
Kedua sejak lama tertanam budaya belajar siswa bahwa pada dasarnya adalah menerima materi pelajaran dari guru, dengan demikian bagi mereka guru adalah sumber belajar yang utama, dll.

B.     Identifikasi Masalaah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka diidentifikasi berbagai masalah, antara lain :
1.      Terjadi kesulitan bagi guru untuk merubah pola pembelajarannya
2.      Kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan SPI

C.    Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, agar penguraian makalah lebih terarah dan terfokus maka penulis batasi pada point dari identifikasi massalah diatas yaitu : kesulitan yang dihadapi guru dalam mengimplementasiakan SPI

D.    Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan masalah yang akan saya kaji dalam makalah ini adalah bagaimana cara guru mengimplementasikan SPI yang tepat  dalam proses belajar mengajar dan bagaimanakah cara memecahkan masalah-masalah dalam proses belajaar mengajar sehingga biasa tercapai tujuan pembelajaran yang di harapkan.


E.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang didapat tujuan yaitu mendiskripsikan tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam memecahkan masalah pembelajaran dengan menggunakan SPI

F.     Manfaat Penulisan
            Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
1.      Bagi penulis, memenuhi tugas individu mata kuliah metode penulisan karya ilmiah dan menambah wawasan tentang strategi pembelajaran.
2.      Bagi pembaca, menjadi sumber wawasan untuk menambah pengetahuan dan dapat mengetahui tentang strategi pembelajaran yang telah dibahas.

G.    Definisi Operasional
Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada prosess berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kajian Teori
1.      Pengertian Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran berdasarkan inquiry merupakan seni penciptaan situasi-situasi sedimikian rupa sehingga siswa mengambil peran sebagai ilmuwan. Dalam situasi-situasi ini siswa   berinisiatif untuk mengamati dan menanyakan gejala alam, mengajukan penjelasan-penjelasan tentang apa yang mereka lihat, merancang dan melakukan pengujian untuk menunjang atau menentang teori-teori mereka, menganalisis data, menarik kesimpulan dari data eksperimen, merancang dan membangun model, atau setiap kontribusi dari kegiatan tersebut di atas.
Kondisi Umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa adalah :
(1). Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswaberdiskusi;
(2). Inkuiri berfokus pada hipotesis
(3). Penggunaan fakta sebagai evidensi (informasi, fakta )

Untuk menciptakan kondisi seperti itu, peranan guru adalah sebagai berikut :
(1). Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berfikir.
(2). Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan
(3). Penanya , menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat
(4). Administrator, bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan kelas
(5). Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan
(6). Manajer, mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas
(7). Rewarder, memberikan penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa.
Pembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah kedalam waktu yang relative singkat, Hasil penelitian Schlenker dalam joice dan weil (1992) menunjukkan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berfikir kreatif dan siswa menjadi trampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.
2.      Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Inquiry
Strategi pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan (Sanjaya, 2009). Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa.
Menurut Sanjaya (2009) bahwa strategi pembelajaran inquiry, memiliki beberapa ciri utama, yaitu:
a.       Strategi Inquiry menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, akan tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
b.      Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri yang sifatnya sudah pasti dari sesuatu yang sudah dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sifat percaya diri. Dalam strategi pembelajaran inquiry, guru bukan sebagai sumber belajar tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
c.       Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inquiry adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis.
3.      Prinsip – prinsip Penggunaan Inquiri
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penggunaan inquiri menurut Sanjaya (2009).
a.       Berorientasi pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi inquiri adalah pengembangan kemampuan berfikir. Dengan demikian , strategi pembelajaran ini selain berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena itu, kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunkan strategi inquiri bukan ditentukan sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan.
b.      Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
c.       Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunkaan model inquiri adalah guru sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berfikir.
d.      Prinsip Belajar untuk Berfikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berfikir (learning how to think) yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Pembelajaran berfikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
e.       Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan.
4.      Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri

0 komentar:

Posting Komentar

bye bye

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More